Di masa pandemi seperti sekarang ini, Anda harus mengetahui cara mengelola keuangan. Dengan kata lain, Anda juga dituntut untuk pandai mempraktikan cara mengelola keuangan. Pandemi yang membuat berbagai hal menjadi sulit dalam beberapa waktu ke belakang, menuntut kita untuk bisa lebih efektif dalam mengelola keuangan.
Jika tidak bisa mengaplikasikan cara mengelola keuangan, hal ini akan berpotensi membuat Anda kesulitan dalam memenuhi berbagai kebutuhan.
Tidak hanya itu, harga dari bahan pokok dan kebutuhan hidup lainnya juga semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh sebab itu sangat penting untuk Anda bisa mengaplikasikan cara mengelola keuangan dengan sebaik mungkin.
Lantas, bagaimana cara mengelola keuangan yang baik dan benar? Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatur keuangan secara efektif.
1.Atur pengeluaran tidak tetap dengan metode rata-rata
Dalam pengaturan arus kas (pemasukan dan pengeluaran) bulanan, maka pengeluaran dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengeluaran tetap dan variabel (tidak tetap).
Pengeluaran tidak tetap bisa berupa biaya bahan bakar kendaraan setiap hari atau ongkos transportasi, biaya belanja bahan makanan, biaya listrik, dan lainnya. Sementara pengeluaran tetap bisa berupa cicilan rumah atau kendaraan.
Pengeluaran tetap tentu lebih mudah dicatat dan ditetapkan besarannya ketimbang yang tidak tetap. Untuk itu, Lifepal menyarankan, lakukan perhitungan rata-rata terhadap pengeluaran tidak tetap Anda dalam tiga bulan atau lebih.
Misalnya, menghitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan. Contohnya, jika setelah dihitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan mencapai Rp 1,2 juta maka Anda dianjurkan mengalokasikan uang maksimal diangka tersebut untuk kebutuhan listrik.
2. Prioritaskan yang wajib dan perlu
Prioritaskan pengeluaran Anda untuk kebutuhan yang sifatnya wajib dipenuhi atau dibayar terlebih dulu. Pertama, membeli barang-barang kebutuhan pokok seperti makan dan minum, hingga menabung biaya pendidikan anak.
Selain itu, juga pengeluaran wajib lainnya yaitu membayar pajak dan cicilan utang bila ada.
Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat keinginan atau yang berkaitan dengan hobi maupun gaya hidup tentu bisa dikurangi sedikit, terutama bila kondisi keuangan kita masih belum sehat.
3.Cukupi Tabungan Darurat
Bagaimana kondisi tabungan dana darurat Anda? Sudah amankah? Idealnya, Anda memiliki dana darurat sebesar 3 kali – 6 kali dari total pengeluaran bulanan.
Salah satu cara mengelola gaji yang baik adalah dengan rutin menyisihkan uang untuk tabungan dana darurat. Jadi, jangan ditunda atau dilupakan ya pos keuangan yang satu ini. Sejak awal terima gaji usakan langsung segera menabung dana darurat.
Soal berapa yang harus ditabung, Anda tak perlu bingung. Anda bisa rutin menabung sebesar 10 persen dari total gaji bersih.Dengan rutin menabung dana darurat ini, setidaknya Anda punya dana cadangan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang tak terduga di masa mendatang.
4.Sisihkan Uang Untuk Investasi
Setiap bulannya, Anda tetap harus memprioritaskan pengeluaran untuk berinvestasi guna memenuhi tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Tuliskan secara detail hal-hal yang menjadi tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tuliskan pula jumlah uang yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan itu di masa depan dengan menggunakan estimasi inflasi tahunan.
Lalu pilihlah berbagai instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko Anda.
5. Cukup sisihkan 10% dari pemasukan untuk hal bersifat keinginan
Self reward atau memanjakan diri dengan membeli barang yang sifatnya keinginan memang bukan merupakan hal yang dilarang dalam perencanaan keuangan. Hal ini merupakan sebuah cara untuk mengapresiasi diri setelah kita bekerja keras, agar kita lebih bahagia dan terlepas dari stres.
Tidak ada salahnya untuk mengalokasikan 10% dari pemasukan bulanan kita setiap bulan untuk keperluan ini.
Namun patut diingat bahwa kebutuhan akan gaya hidup tentu tidak akan ada habisnya. Maka dari itu, bijaklah dalam menganggarkan dana untuk kebutuhan ini.